JAKARTA, AbzaNews.com– Konsorsium Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (Komando) menggelar aksi unjuk rasa di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Jumat (28/2/2025).
Puluhan demonstran mendatangi kantor Dirjen Minerba untuk menyampaikan kritik terkait aktivitas pertambangan yang dilakukan PT. Modern Cahaya Makmur (MCM) di Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Ketua Bidang Lingkungan Hidup Komando, Ismail, dalam orasinya menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas tambang PT. MCM, khususnya dalam proses hauling yang menggunakan jalan umum. Ia menegaskan bahwa perusahaan seharusnya membangun jalan sendiri untuk keperluan hauling guna menghindari kerusakan jalan umum serta keluhan masyarakat.
“Kami meminta PT. MCM membuat jalannya sendiri agar tidak merusak jalan umum. Selain itu, kami juga mendesak evaluasi terhadap konvensasi jalan karena ada dugaan pelanggaran terkait kapasitas pemuatan ore nikel yang berlebihan serta jumlah armada truk yang mencapai sekitar 100 unit,” ujar Ismail dalam aksi tersebut.
Dalam proses hearing dengan pihak Dirjen Minerba yang diwakili oleh Humas, Ismail mempertanyakan apakah PT. MCM telah mendapatkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dari pemerintah. Namun, pihak Dirjen Minerba tidak dapat memberikan jawaban karena informasi tersebut dikategorikan sebagai informasi yang dikecualikan.
“Kami meminta Dirjen Minerba untuk mengevaluasi RKAB PT. MCM jika sudah terbit, karena kami menduga kuat ada beberapa pelanggaran. Jika belum terbit, maka kami mendesak agar penerbitannya ditunda,” lanjut Ismail.
Selain mengkritik perusahaan dan Dirjen Minerba, KOMANDO juga menyoroti dugaan keterlibatan Kapolsek Puriala dalam aktivitas hauling PT. MCM. Ismail menuding bahwa Kapolsek tidak mengambil tindakan meskipun aktivitas hauling perusahaan menyebabkan jalan di sekitar Kantor Polsek Puriala menjadi rusak dan becek.
“Kami menduga Kapolsek Puriala menerima koordinasi dari PT. MCM sehingga tidak mengambil tindakan apapun terhadap perusahaan. Oleh karena itu, kami akan melaporkan hal ini ke Mabes Polri dan meminta agar Kapolsek Puriala dicopot dari jabatannya karena gagal menangani berbagai persoalan di wilayah hukumnya,” ujar Ismail..
Sebagai langkah lanjutan, KOMANDO berencana menggelar aksi protes di kantor pusat PT. MCM dalam waktu dekat. Demonstran berharap pihak perusahaan dapat langsung merespons berbagai permasalahan yang terjadi di wilayah operasionalnya di Konawe.
“Aksi ini tidak akan berhenti sampai tuntutan kami mendapat perhatian serius dari pihak terkait. Jika perlu, kami akan melakukan aksi lebih besar lagi di kantor pusat PT. MCM,” tutup Ismail dalam orasinya.
Laporan : Redaksi